MATADUNIA ONLINE | JAKARTA - Pemilihan Umum 2014 memang terbilang masih lama, namun majunya tokoh-tokoh baru semakin ketara. Seperti malam ini, mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani meluncurkan situs Srimulyani.net. Apakah ini persiapan Ani untuk maju?
Praktisi hukum Todung Mulya Lubis yang datang dalam peluncuran Srimulyani.net di Jakarta tidak membenarkan dan tidak membantahn atas majunya Ani dalam kancah politik 2014.
“Kita mau itu ideologi kita sebagai bangsa. Tidak perlu berbicara mengenai 2014, kita ingin mengingatkan bahwa etika publik saat ini sudah nyaris tidak ada di Indonesia,” kata Todung.
Dia menjelaskan, kepergian Ani untuk menerima pinangan Bank Dunia sebagai Managing Director World Bank (Bank Dunia) sebagai langkah untuk menolak kekuasaan politik sangat tepat.
“Etika publik yang dikatakan oleh Sri Mulyani di atas segala-galanya,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan Pemimpin Redaksi srimulyani.net Bagus Takwin. Dia menjelaskan, pembangunan situs ini untuk memajukan Etika Publik. Karena prinsip utama Etika Publik yang dianut Ani mencegah politik menjadi urusan personal.
“Karena sekali urusan personal menguasai politik, maka politik berubah menjadi persekongkolan beberapa orang. Inilah sumber korupsi, feodalisme dan otoritarianisme," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bagu menjelaskan pendirian situs ini terinspirasi atas pidato Ani sebelum bertolak ke Bank Dunia. Saat itu Ani mengaku menang meskipun harus memilih berkantor di Washington DC.
"Dan saya yakin banyak yang menyesalkan keputusan saya. Banyak yang menganggap itu adalah suatu loss atau kehilangan. Saya ingin mengatakan, kepada kalian semua bahwa saya menang. Saya berhasil. Kemenangan dan keberhasilan saya definisikan menurut saya karena tidak didikte oleh siapapun, termasuk mereka yang tidak menginginkan saya tidak di sini.
Saya merasa berhasil dan saya merasa menang karena definisi saya adalah tiga hal, selama saya tidak mengkhianati kebenaran, selama saya tidak mengingkari nurani saya, dan selama saya masih bisa menjaga martabat dan harga diri saya, selama di situ saya menang," imbuhnya kala itu menutup acara kuliah umum di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D). (Kem)
0 komentar