MATADUNIA | BEIJING - Ambisi China menjadi "pemimpin dunia" dalam mengembangkan dan memproduksi mobil listrik dan hybrid dalam satu dasawarsa mendatang, tampaknya bakal bikin gerah prinsipal asing. Pasalnya, Pemerintah China lagi memaksa prinsipal otomotif asing untuk melakukan alih teknologi kendaraan listrik ke perusahaan domestik.
Rencana ini diutarakan salah seorang eksekutif dari perusahaan otomotif internasional yang mengaku pernah melihat rancangan (draf) peraturan tersebut, seperti dilansir The Wall Street Journal, kemarin. Peraturan ini wajib dipatuhi prinsipal otomotif asing untuk bisa ikut menikmati potensi pasar China yang saat ini terbesar di dunia.
Dalam draf tersebut tertera, setiap produsen otomotif asing yang ingin memproduksi kendaraan listrik di China wajib berbagi teknologi kunci. Selain itu, pihak asing juga musti menggandeng perusahaan lokal dengan kepemilikan saham minoritas. Sehingga, kebijakan perusahaan tak melenceng dari tujuan bangsa dan negara.
"Rencana ini sama saja dengan China memaksa dengan senjata ke produsen asing untuk menyerahkan baterai, motor listrik dan kontrol teknologi dengan kompensasi akses pasar. Kami tak menyukainya," ujar salah seorang eksekutif senior dari produsen mobil asing yang enggan disebutkan namanya.
Saat ini, para pimpinan produsen mobil asing dengan berbagai perusahaan terkait mengeritik rencana kebijakan industri tersebut. Berbagai pihak dari sektor usaha dan pejabat pemerintah dari negara lain mengatakan, cara Beijing (pemerintah) menciptaan inovasi sama saja dengan langkah diskriminasi karena melanggar ketentuan dengan memaksa kontrol hak kekayaan intelektual asing. (Wall Street Journal) (Photo.theglobeandmail)
0 komentar