

Hal ini terkait dengan tren penurunan saham dari kelompok usaha milik Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie belakangan ini.
"Itu aksi korpoorasi, saya serahkan kepada manejemen. Silahkan mereka bernegosiasi," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar, di Merak, Banten, Rabu (1/9).
Namun imbuhnya, manajemen Telkom pasti akan mempertimbangkan aspek bisnis dalam setiap aksi korporasi karena mereka harus bertanggungjawab terhadap pemegang saham.
"Biarkan saja manajemen yang menimbang, namun tentunya aspek perhitungan keekonomian juga harus diperhatikan karena selaku BUMN berstatus perusahaan terbuka, prosesnya harus berjalan transparan," ujar Mustafa.
Meski demikian ia mengaku belum mendapat kabar terbaru dari rencana tersebut.
"Mungkin sesudah lebaran akan ada laporan. Kita dari kementerian tidak memberikan arahan apa pun," pungkas Mustafa.
Rencana ini sebelumnya dinilai dapat memperkuat BUMN telekomunikasi itu. Dengan pelanggan Flexi 15 juta orang, ditambah dengan 10-12 juta pelanggan Esia diharapkan akan memudahkan divisi layanan seluler Telkom semakin meningkat. (Jaz/Media Indonesia)
0 komentar