BERITA PILIHAN

Presiden Aquino Bertemu Henry Kissinger

Share |

MATADUNIA ONLINE | MANILA - Presiden Filipina Benigno S Aquino III bertemu dengan mantan Menteri Luar Negeri AS, Henry A Kissinger, di New York, Selasa, untuk mendapatkan beberapa wawasan tentang hubungan luar negeri.

Sebagai pakar politik yang menjadi penasihat presiden-presiden AS, Dwight Eisenhower, John F Kennedy, dan Lyndon Johnson, Dr Kissinger ahli di bidang hubungan luar negeri.

"Itulah salah satu hal yang mendorong Presiden Aquino memanfaatkan kesempatan bertemu di Hotel Sofitel, New York," kata kantor berita Filipina, PNA.

Presiden mencatat, profesor Harvard yang menjadi penasihat pemerintah dan kebijakan luar negeri pada pemerintahan Nixon dan Ford itu bisa membantu pemerintah Aquino dalam mengurus hubungan internasionalnya.

Dalam kaitan pencapaian diplomatiknya dengan China, Uni Soviet, dan Timur Tengah, Kissinger membawa perundingan-perundingan pada lahirnya perjanjian gencatan senjata dalam Perang Vietnam.

Dia menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada 1973 bersama dengan perunding Vietnam Utara, Le Duc Tho. Kissinger kini bergerak di bidang konsultan internasional.

Dalam perkembangan lain, Presiden Aquino bertemu dengan para pejabat Synergos Institute dan AES Corporation.

Dalam pertemuan dengan pejabat-pejaat Synergos, beberapa masalah dikemukakan dan mereka membahas janji lembaga itu untuk terus membantu pemerintah dalam proyek anti-kemiskinan.

Synergos Institute adalah organisasi nirlaba dengan misi mengurangi kemiskinan global melalui kemitraan yang mengajak pemerintah, pengusaha, masyarakat sipil, dan masyarakat lokal.

Synergos di Filipina difokuskan pada penguatan "Senior Fellows" dan anggota Global Philanthropists Circle untuk mempromosikan pencapaian berkesinambungan dalam mengatasi kemiskinan dan ketidak-setaraan.

Dengan para pejabat AES Corporation, Aquino mengatakan bahwa mereka membahas kemungkinan perluasan kapasitas pembangkit tenaga listrik raksasa di Masinlocm Zambales.

Pada April 2008, AES memperluas usahanya di Filipina, menyelesaikan pembelian senilai 930 juta dollar AS, dan mengalihkan aset-aset pabrik listrik tenaga uap berbahan baku batu bara dengan kapasitas 660 MW di Masinloc.

"AES akan membantu kami menambah energi yang diandalkan pasar Filipina," kata Presiden. (Ant/Kompas) (Photo. WireImage.com)
lintasberita

0 komentar

Leave a Reply

Advertisment