Secara fisik, desa wisata ini dipusatkan di Rumah Budaya Tembi. Sebuah Joglo yang berfungsi sebagai museum budaya yang di lengkapi pendopo, galeri, perpustakaan dan ruang baca, serta Rumah Dokumentasi Budaya. Rumah Budaya Tembi ini sarat dengan suasana tradisional khas kampung Jawa. Ini terlihat dari tempat penginapan yang diberi nama Tembi Ndeso Resort. Setidaknya ada 5 rumah Limasan Jawa, 1 rumah tradisional Jawa Barat, dan 1 rumah dengan disain arsitektur baru dengan dasar sebuah rumah limasan.
Semua rumah tersebut merupakan asli buatan tahun 1940-an yang didatangkan dari pelosok daerah di Pulau Jawa, seperti Wonosari, Kalasan, Klaten, bahkan Sumedang. Untuk memudahkan pengunjung mengenalinya, tiap rumah diberi nama yang menggambarkan asal-usul masing-masing.
Misalnya Rumah Wuryantoro adalah rumah limasan Jawa yang didirikan di wilayah Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Lain lagi dengan Omah Ganjuran, sebuah rumah Limasan seluas 75 meter persegi asli Ganjuran, Bantul. Keempat rumah yang lain masing-masing dinamai Omah Ngadirodjo, Omah Adikarto, Omah Badegan, dan Omah Polaman.
Selain menginap dan menikmati kesederhanaan masyarakat desa serta keindahan arsitektur rumah-rumah limasan, anda juga bisa mengunjungi berbagai tempat bersejarah yang tersebar di sekitar dusun Tembi. Situs bersejarah di wilayah itu diantaranya Sitihinggil, Masjid Agung Kerta, Sumur Gumuling, Kedaton, Masjid Agung Plered, makam Raja-raja Imogiri, dan Goa Selarong.
Suasana tradisional dan 'ndeso' juga dihadirkan untuk lidah dan perut pengunjung. Tembi Ndeso Resort memiliki sebanyak 264 resep makanan kuno, termasuk 60 macam sambal, yang konon disadur dari serat Centhini, sebuah karya sastra jawa yang ditulis tahun 1814. Tak lupa dihadirkan pula berbagai menu khas Jawa yang lebih umum. (and/photo: istimewa)
0 komentar