
Kenaikan rupiah sebenarnya sudah diduga karena pasar akan meningkatkan pembelian terhadap mata uang itu setelah hampir tiga minggu mata uang Indonesia itu terkoreksi, kata Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk Rully Nova.
Ia mengatakan kenaikan rupiah relatif besar karena hanya didukung oleh faktor beli dari lokal, sedangkan pelaku asing masih menahan diri. Pelaku asing masih mencari celah yang dapat dimasukinya agar rupiah bisa bergerak naik lebih tajam, katanya.
Kenaikan rupiah itu, lanjut dia, karena pelaku asing merasa jenuh melepas rupiah terus dan saatnya untuk membeli meski kenaikannya belum tinggi. Ia mengatakan rupiah masih berpeluang untuk naik lagi, apabila kondisi pasar seperti itu walaupun bursa Wall Street melemah.
Data ekonomi AS yang cenderung melemah, mengakibatkan pelaku asing lebih aktif berinvestasi di pasar Asia khususnya Indonesia karena pertumbuhan ekonominya yang cukup tinggi, katanya. Melemahnya bursa Wall Street juga tidak berhasil menekan saham-saham di Bursa Efek Indonesia, karena pelaku asing kembali bermain di pasar, meski kegiatan membeli saham belum besar. "Kami optimis pasar masih positif sehingga rupiah bisa naik lagi," ujarnya. (Antara)
0 komentar