MATADUNIA | JAKARTA -Pameran industri peternakan dan pakan ternak terbesar di Indonesia akan digelar pada Juli mendatang. Pameran ini akan diikuti oleh 350 peserta dari 35 negara termasuk Cina, Singapura dan beberapa negara Eropa.
Herman Wiriadipoera, Presiden PT Napindo Media, selaku penyelenggara pameran mengatakan pameran ini tidak hanya menjadi ajang memperkenalkan teknologi terkini di sektor peternakan tetapi juga menjadi forum investasi dan seminar teknis di bidang teknologi peternakan.
"Minat pengusaha, produsen dan konsumen sangat tinggi untuk mengikuti pameran ini. Pameran ini juga diharapkan menjadi kampanye meningkatkan konsumsi protein hewani yang rencananya tahun ini akan dicanangkan secara nasional," katanya di Jakarta, Senin (21/6).
Pameran bertajuk Indo Livestock Expo & Forum tahun ini diperkirakan akan menyerap 12 ribu pengunjung baik dari dalam dan luar negeri. Selain pengusaha dan produsen, beberapa asosiasi, peneliti, lembaga pemerintah dan kalangan pemerhati akan ikut serta di pameran ini.
Ketua Umum Masyarakat Ilmu Perunggasan Indonesia Desianto Budianto Utomo mengatakan bagi pengusaha pameran ini akan menjadi tempat pertukaran teknologi perunggasan. Apalagi Indonesia masih ketinggalan di sektor perunggasan dibanding negara tetangga lainnya.
Herman Wiriadipoera, Presiden PT Napindo Media, selaku penyelenggara pameran mengatakan pameran ini tidak hanya menjadi ajang memperkenalkan teknologi terkini di sektor peternakan tetapi juga menjadi forum investasi dan seminar teknis di bidang teknologi peternakan.
"Minat pengusaha, produsen dan konsumen sangat tinggi untuk mengikuti pameran ini. Pameran ini juga diharapkan menjadi kampanye meningkatkan konsumsi protein hewani yang rencananya tahun ini akan dicanangkan secara nasional," katanya di Jakarta, Senin (21/6).
Pameran bertajuk Indo Livestock Expo & Forum tahun ini diperkirakan akan menyerap 12 ribu pengunjung baik dari dalam dan luar negeri. Selain pengusaha dan produsen, beberapa asosiasi, peneliti, lembaga pemerintah dan kalangan pemerhati akan ikut serta di pameran ini.
Ketua Umum Masyarakat Ilmu Perunggasan Indonesia Desianto Budianto Utomo mengatakan bagi pengusaha pameran ini akan menjadi tempat pertukaran teknologi perunggasan. Apalagi Indonesia masih ketinggalan di sektor perunggasan dibanding negara tetangga lainnya.
0 komentar