Jakarta - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu sore, menguat hingga Rp 9.150 per dollar AS atau naik 20 poin. Pelaku pasar pun makin aktif membeli rupiah.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS naik menjadi Rp 9.150-Rp 9.160 per dollar AS dibanding penutupan hari sebelumnya, Rp 9.170-Rp 9.180.
Analis Valas PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, di Jakarta, mengatakan, kenaikan rupiah hingga mencapai Rp 9.150 per dollar AS tejadi karena minat beli pelaku terhadap rupiah makin besar. "Pelaku pasar membeli rupiah karena mereka menilai membeli mata uang Indonesia lebih baik ketimbang mata uang lainnya, seperti dollar atau euro, karena kawasan itu sedang bermasalah," katanya.
Meski menguat, kenaikan rupiah menurutnya tidak terlalu cepat karena pelaku pasar masih mencari tempat yang aman bagi investasi selain dollar AS. "Hal ini disebabkan pelaku ingin memperoleh keuntungan yang lebih baik mengingat bunga rupiah masih tinggi," ujarnya.
Ia menambahkan, rupiah masih dapat bergerak naik sepanjang faktor positif dari eksternal terus terjadi. Hal ini didukung pula oleh faktor positif dari internal. "Apabila tidak ada hambatan, maka rupiah akan kembali menguat mendekati angka Rp 9.100 per dollar AS," ucapnya.
Namun, Bank Indonesia (BI) menurutnya mungkin akan masuk pasar untuk membeli rupiah agar mata uang Indonesia itu berada dalam kisaran sempit sehingga tidak melewati angka Rp 9.000 per dollar AS. "BI saat ini diperkirakan memiliki cadangan devisa sebesar 81 miliar dollar AS," katanya.
Menurut Alfiansyah, cadangan devisa BI itu cukup untuk menahan laju pergerakan rupiah yang semakin menguat. "Kami memperkirakan, pergerakan rupiah akan berjalan cukup alot untuk bisa mendekati angka Rp 9.000 per dollar AS," ucapnya. ( Ant) (Photo. Nurcholis Anhari Lubis)
0 komentar