BERITA PILIHAN

Diburu, Rupiah Masih di Bawah 9.000

Share |

Jakarta - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis (29/7/2010) sore, masih berada di bawah angka Rp 9.000 per dollar AS. Hal ini terjadi karena kuatnya aksi beli rupiah oleh pelaku pasar, meski Bank Indonesia masih tetap berada di pasar.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat lima poin menjadi Rp 8.995-Rp 9.010 dari hari sebelumnya Rp 9.000-Rp 9.010 per dollar AS.

Direktur Currency Management Group Farial Anwar di Jakarta mengatakan, kuatnya aksi beli rupiah oleh pelaku pasar, khususnya asing, mengakibatkan Bank Indonesia (BI) membiarkan mata uang Indonesia berada di bawah angka Rp 9.000 per dollar AS.

"BI kemungkinan akan membiarkan untuk sementara kemudian kembali melakukan intervensi agar rupiah tetap berada di atas Rp 9.000 per dollar," katanya.

Kenaikan rupiah hingga di bawah Rp 9.000 per dollar, menurut dia, relatif kecil, hanya 0,1 persen. Namun, posisi rupiah di level itu dikhawatirkan akan terus menguat. "Karena itu, posisi rupiah di bawah Rp 9.000 per dollar AS kemungkinan tidak akan bertahan lama," ujarnya.

Menurut dia, kenaikan rupiah saat ini terjadi karena masih didukung oleh hot money asing sambil menunggu laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai laju inflasi pada Juli 2010. "Laju inflasi Juli 2010 merupakan patokan bagi asing untuk kembali meningkatkan investasinya di pasar uang, apabila inflasi Juli naik tajam," kata Farial Anwar.

Menurut dia, kalau kenaikan laju inflasi relatif kecil, maka BI tetap mempertahankan suku bunga acuan pada level 6,5 persen.

Ia mengatakan, rupiah selama dua bulan berada dalam posisi yang ketat antara Rp 9.020 dan Rp 9.050 per dollar AS karena belum adanya faktor kuat yang mendorong rupiah menguat. "Namun adanya laporan bahwa kawasan Asia merupakan faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Jepang mendorong pelaku asing makin aktif menginvestasikan dananya di pasar domestik," ucapnya. (Kompas)
lintasberita

0 komentar

Leave a Reply

Advertisment