MATADUNIA - Batang - Mengantisipasi gangguan kejahatan terhadap pemudik lebaran di sepanjang jalur pantura Kepolisian Resort (Polres) Batang, Jawa Tengah, menurunkan 400 penembak jitu (sniper) yang akan ditempatkan di jalur sepanjang 60 kilometer muai Pekalongan hingga Kendal.
Berdasarkan pemantauan Media Indonesia di Batang Jumat (27/8), ratusan polisi dari Polres Batang dan Brimob Pekalongan sejak pagi terlihat serius melakukan latihan penembak baik dengan senjata api laras panjang maupun laras pendek. Berbagai bentuk simulasi pengamanan dan sasaran tempak jarak jauh dan dekat diperagakan dengan cermat di lapangan Brimob Pekalongan.
Latihan yang diikuti sebanyak 400 personil kepolisian ini dikhususkan untuk menjaga jalur pantura pada saat arus mudik lebaran berlangsung mulai H-7 mendatang. Mereka akan ditempatkan di beberapa titik rawan kejahatan yang diperkirakan akan mengganggu pemudik yang melintas termasuk kendaraan barang seperti sembako dan BBM.
Kepala Polres Batang AKB Nashihin mengatakan 400 penembak jitu telah disiapkan untuk menjaga jalur pantura dari gangguan penjahat terhadap pemudik lebaran, mereka akan ditempatkan pada titik-titik rawan kejahatan, sehingga para pemudik dapat pulang kampung dengan aman dan lancar.
Para penembak jitu, demikian Kapolres, telah teratih melakukan penembakan terhadap pelaku kejahatan baik jarak dekat maupun jauh dengan menggunakan senjata laras panjang dan pendek, berbagai bentuk simulasi mengantisipasi penjahat yang bakal mengganggu pemudik, angkutan sembako dan BBM telah dikuasai.
Beberapa daerah rawan kejahatan, menurut Nashihin, tetap akan dipantau petugas seperti ress area yang meliputi Penundan, Banyuputih dan Luwes, disamping itu pada jalur-jalur sepi yang memungkinkan adanya penjahat mengingat jalur pantura Batang memiliki karakteristik tersendiri diantaranya hutan jati, jalan menanjak tajam dan turunan tajam seperti Plelen, Jalan Sukowati dan Lingkar Sentul serta beberapa SPBU dan bank.
"Kita akan tindak tegas pelaku kejahatan yang akan mengganggu kelancaran pemudik, namun demikian tindakan tegas yang dilakukan tetap terukur dan tak melanggar hukum," katanya.
Bahkan untuk mengejar penjahat, ujar Nashihin, petugas juga telah dilengkapi puluhan kendaraan roda empat dan roda dua yang akan siap melakukan penerobosan hutan belantara, sehingga dimanapun mereka lari akan terus dikejar hingga dapat tertangkap. (Media Indonesia)(Photo. Agung Rajasa)