MATADUNIA | JAKARTA -Komedi musikal yang berbalut kisah perlawanan ini adalah film layar lebar perdana Project Pop dan merupakan mimpi mereka yang menjadi nyata.
"Dari kecil saya slalu punya mimpi suatu saat main film perang dan menjadi pahlawan, ternyata sedetail itu mimpinya Tuhan wujudkan! For me its more than just a dream come true!" kata Yossi Project Pop soal betapa senangnya ia terlibat dalam film berjudul Laskar Pemimpi.
Film komedi yang diproduksi oleh Starvision ini, cerita dan penyutradaraannya digarap oleh Monty Tiwa serta bercerita tentang jasa pahlawan yang sering terlupakan. Harapannya, bisa jadi hiburan yang patriotik dan menimbulkan rasa kebangsaan. Inspirasi kisah di film ini diambil dari peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret 1949, keterlibatan laskar pejuang dalam mempertahankan eksistensi Republik Indonesia dari agresi Belanda ke 2 untuk menguasai tanah air tercinta dengan mendompleng tentara Sekutu, bagaimana upaya menguasai Yogyakarta selama 6 jam agar PBB dan dunia tahu bahwa Republik Indonesia telah merdeka dan ada, secara de facto. Tapi kisah patriotisme itu dibungkus dengan balutan cerita komedi.
Dalam siaran persnya, Chand Parwez dari Starvision serta Monty Tiwa mengatakan bahwa mereka yakin narasi komedi bisa jadi metode ampuh untuk melestarikan semangat rela berkorban yang dimiliki para pendahulu kita. Selain Procjet Pop, film yang akan segera tayang di bioskop ini juga dibintangi oleh Dwi Sasono, Marcell Siahaan yang menjadi Let Kol Soeharto [mantan presiden RI], Candil, Gading Marten, Shanty, Massayu Anastasia, T Rifnu Wikana serta Marwoto.
Dalam siaran persnya, Chand Parwez dari Starvision serta Monty Tiwa mengatakan bahwa mereka yakin narasi komedi bisa jadi metode ampuh untuk melestarikan semangat rela berkorban yang dimiliki para pendahulu kita. Selain Procjet Pop, film yang akan segera tayang di bioskop ini juga dibintangi oleh Dwi Sasono, Marcell Siahaan yang menjadi Let Kol Soeharto [mantan presiden RI], Candil, Gading Marten, Shanty, Massayu Anastasia, T Rifnu Wikana serta Marwoto.
Bagi para pemerannya, proses pengambilan gambar untuk film ini meninggalkan banyak pengalaman seru. Tika Panggabean misalnya. Dia yang bermain sebagai gadis desa bernama Sri Mulyani sempat terbawa suasana ketika harus melakoni sebuah adegan yang mempertemukannya dengan puluhan pemeran tentara KNIL. “Ada adegan perang kontak senjata dengan tentara Belanda, kami yang cuma beberapa orang harus melawan mereka yang puluhan jumlahnya. Mereka semua merangsek maju ke arah kita! Sumpah, saat itu takut beneran!” kata Tika seperti dikutip siaran persnya.
“Film ini unpredictable, film perang dalam bentuk musikal dan komedi. Baru sekali ini gua dikenai ledakan bom, senapan, masuk sawah, bau lumpur sekujur tubuh! Sungguh satu pengalaman baru yg luar biasa. Harapan gua film ini bisa jadi genre baru film Indonesia karena packagingnya yang tidak biasa,” kata Shanty.
“Yang pasti, empat belas tahun lebih berkecimpung di ranah hiburan, panggung komedi, nyanyi, MC, dll, akhirnya kesempatan menghibur di layar lebar pun datang juga untuk Project Pop,” kata Udjo. (Rollingstone) (Photo. Dok. Laskar Pemimpi)
0 komentar