Jakarta - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta diprediksi akan mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada transaksi menjelang akhir pekan ini, Kamis, 26 Agustus 2010.
Menurut Aruman, dealer valas PT Bank Mutiara Tbk, sentimen negatif rupiah pada transaksi hari ini lebih terpicu meningkatnya permintaan dolar AS menjelang akhir bulan ini. "Tapi hal ini hanya bersifat wajar, di mana ada permintaan dari korporat menjelang tutup bulan," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, hari ini.
Sedangkan pelemahan mata uang regional terhadap dolar AS yang tidak terlalu tajam, kata dia, tidak terlalu berpengaruh signifikan ke kurs rupiah. "Namun, kalau mata uang asing terus melemah terhadap dolar AS, bisa mendorong rupiah melemah kembali ke level 9.000 per dolar AS," tutur Aruman.
Pada saat dibuka pagi tadi, Aruman mengatakan rupiah melemah ke level 8.980-8.985 per dolar AS.
Berdasarkan data transaksi di Bloomberg hari ini pukul 08.45 WIB, mata uang nasional itu bergerak di posisi 8.987 per dolar AS. Sedangkan pada penutupan Rabu 25 Agustus 2010, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu berakhir pada posisi 8.976 per dolar AS.
Sementara itu, menurut data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia kemarin, rupiah bertengger di level 8.976 per dolar AS dari perdagangan sehari sebelumnya yang berakhir di posisi 8.974 per dolar AS. (viva)
0 komentar