

Menurut data yang diperoleh dari Posko PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (8/9), jumlah tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2009, karena sejak H-7 hingga H-2 Lebaran hanya tercatat sebanyak 150.701 orang.
Dari data itu disebutkan jumlah pemudik yang berkendaraan masih mendominasi kenaikan pemudik dari arah Bali ke Jawa sebanyak 194.183 orang, sedang pemudik pejalan kaki hanya 13.887 orang.
Menurut Pemimpin Cabang PT ASDP Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur Charda Damanik, jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua mengalami lonjakan cukup tinggi dibanding pemudik berkendaraan roda empat, baik kendaraan pribadi atau sejenisnya.
"Karena itu kami sudah mengantisipasi sebelumnya dengan memisahkan jalur masuk pengendara roda dua dengan kendaraan roda empat. Kami juga menyiapkan tenda sepanjang jalur roda dua agar pemudik bisa lebih nyaman diwaktu siang dan waktu hujan," jelasnya.
Dibanding tahuun lalu, Kenaikan kendaraan roda dua meningkat hampir 45 persen dari 29.941 unit menjadi 43.397 unit, sedang kendaraan roda empat campuran naik hampir 15 persen dari 16.237 unit menjadi 18.633 unit.
Meningkatnya jumlah pengguna kendaraan roda dua hingga mencapai hampir 45 persen pada mudik Hari raya Idul Fitri 1431 Hijriah itu dikarenakan
banyak pemudik yang lebih santai dan ekonomis dibanding naik angkutan umum.
Menurut salah seorang pemudik, Suliyanto, warga Malang, Jawa Timur, naik sepeda motor lebih irit dibanding naik bus. Selain itu, ia juga bisa lebih leluasa karena jika penat bisa istirahat sewaktu-waktu.
"Apalagi keamanan di sepanjang perjalanan mudik juga lebih terjamin sekarang," ungkapnya.
Begitu pula, kegiatan silaturahmi selama berhari raya di kampung halaman, kata Suliyanto, dengan membawa kendaraan sendiri selain hemat juga lincah tidak tergantung kepada orang lain.
Sementara itu, hingga H-2, PT ASDP Ketapang, Banyuwangi, masih mengoperasikan 26 unit dari 28 feri yang dipersiapkan untuk melayani angkutan mudik Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriah.
Menurut Charda, penambahan feri sangat tergantung dari kebutuhan. "Jika dengan kapal yang ada saat ini masih bisa mengatasi angkutan penumpang maupun kendaraan, kami merasa belum perlu untuk menambah beroperasinya kapal lagi," ungkap Charda.
Hingga kini masih ada dua feri lagi yang belum dioperasikan perusahaan BUMN yang bergerak di sektor angkutan penyeberangan itu, yakni KMP Uma Kalada dan KMP Marina Pratama.
"Kalau terjadi lonjakan jumlah penumpang yang cukup tajam, kami siap mengoperasikan seluruh armada yang ada," jelasnya. (Ant/Media Indonesia)
0 komentar