"Saya punya pandangan bahwa untuk menangani masalah kemiskinan yang diperlukan adalah menggerakkan semua pihak dan kalau bisa sebaiknya sinkron satu sama lain," kata Wapres Boediono saat menyampaikan pidato kunci dalam Konferensi Internasional ke-3 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), di Jakarta, Rabu.
Menurut Wapres, salah satu tugas yang paling mendasar dari negara adalah mengentaskan kemiskinan yang harus dipecahkan bersama dengan masalah lain dengan tidak bisa mendahulukan kepentingan yang lain.
Dikatakan Boedionio, kemajuan bangsa dan negara ditentukan berapa sukses suatu negara dapat mengurangi kemiskinan.
"Situasi keadaan keamanan dan sosial dalam negeri tidak bisa dianggap terpelihara tanpa bisa negara menangani kemiskinan dengan baik," ingat Wapres.
Pemerintah, kata Wapres Boediono, telah melakukan berbagai koordinasi dengan berbagai pihak bagaimana bisa mempercepat penanggulangan kemiskinan di di tanah Air.
Untuk itu, tambah Wapres, telah dibentuk suatu tim percepatan pengentasan kemiskinan yang berkoordinasi dengan berbagai program dan kegiatan dalam penanggulangan kemiskinan antara pemerintah dan dunia usaha.
"Ini adalah tim nasional, sehingga semua program dikoordinasi dan disinkronkan dalam strategi jelas dengan waktu yang jelas, sehingga kita bisa menjangkau kegiatan penanggulangan kemiskinan," kata Wapres Boediono.
Wapres mengatakan, salah satu program pengentasan kemiskinan yang saat ini sudah ada adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang dibentuk saat Indonesia alami krisis tahun 1997/1998.
Program ini, katanya, dinilai sangat berhasil dan bisa memberikan bantuan kepada masyarakat miskin yang berada di desa berbagai provinsi di Indonesia.
"Dari hasil kunjungan saya ke berbagai daerah, saya melihat program ini sangat berhasil dan banyak melibatkan berbagai perusahaan dalam menyandang dana," kata Wapres.
Wapres mencontohkan ada suatu PNPM Mandiri di Manado yang bisa memberikan keuntungan masyarakat miskin untuk memperoleh air bersih dari sumber air di pegunungan hingga wilayah pesisir.
"Hanya dengan dana tidak besar sekitar Rp300 juta bantuan ini bisa memberikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat sekitar. Ini membuktikan bahwa program ini sangat berhasil," kata Wapres. (Antara News)
0 komentar