

Disebutkan, mereka adalah masinis dan asisten masinis KA Argo Bromo Anggrek, M. Khalik dan Sugiono, serta pemimpin perjalanan KA Petarukan Aji Subowo. “Mereka dimintai keterangan sebagai saksi.”
Sebelumnya, dari hasil pengamatan lokasi, Sapto menjelaskan ada indikasi masinis Argo Bromo telah melanggar sinyal perkeretaapian sehingga kereta itu menabrak KA Senja Utama pukul 03.05 WIB. Sebab, saat kejadian, posisi KA Senja Utama sudah benar, yakni, berhenti di rel-3 untuk memprioritaskan perjalanan KA kelas eksekutif, Argo Bromo. “Seharusnya, Argo Bromo itu melaju di jalur dua. Tapi, entah kenapa nyelonong ke jalur tiga,” kata Sapto.
Sementara itu, Sapto juga menyebutkan jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut ini bertambah lagi. “Sekarang jadi 33 orang meninggal.”
Sampai saat ini, puluhan jenazah masih berada di dua rumah sakit, RSUD Azhari dan RS Santa Maria. Puluhan korban yang menderita luka juga dirawat di rumah sakit ini. (kd)(Photo. Oky Lukmansyah/Antara)
0 komentar