Artis Ida Kusuma Meninggal Di Sela Syuting Film Cinta Fitri

MATADUNIA ONLINE - Artis senior, Ida Kusuma, meninggal dunia di Rumah... Read more

Tifatul : Konflik 2 Korea Bisa Ganggu Ekonomi

MATADUNIA ONLINE - Pemerintah Indonesia meminta Korea Selatan (Korsel... Read more

Berkerudung, Ratu Inggris Simak Pengajian

MATADUNIA ONLINE - Ratu Elizabeth II bersedia melepas alas kaki dan b... Read more

Delapan Gunung Api Indonesia Status 'Waspada'

MATADUNIA ONLINE - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyak... Read more

BERITA PILIHAN

+ index

Dunia Nusantara

Jalan Antasari Akan Macet Selama Setahun

MATADUNIA ONLINE - Pembangunan jalan layang non tol di ruas Jalan Ant...Read more

Sri Sultan: Mbah Maridjan Mbalelo

MATADUNIA ONLINE - Juru kunci Gunung Merapi, Mas Penewu Surakso Hargo...Read more

Dua Buku Tamu Mbah Maridjan Selamat

MATADUNIA ONLINE | SLEMAN - Mbah Maridjan yang bergelar Mas Penewu Ki...Read more

Di Bali, Rabies Sudah Renggut 100 Nyawa

MATADUNIA ONLINE | BALI - Penyakit rabies yang menghantui Bali, kemba...Read more

DUNIA INTERNASIONAL

DUNIA POLITIK

DUNIA EKONOMI & BISNIS

DUNIA TEKNOLOGI

DUNIA OTOMOTIF

DUNIA WISATA

DUNIA OLAHRAGA

DUNIA SELEBRITAS

Sri Sultan: Mbah Maridjan Mbalelo

Share |

MATADUNIA ONLINE - Juru kunci Gunung Merapi, Mas Penewu Surakso Hargo atau Mbah Maridjan meninggal dunia di usia 83 tahun -- saat awan panas 'wedus gembel' menerjang desanya yang asri, Kinahrejo, Selasa 26 Oktober 2010 petang.

Keputusannya tak mau meninggalkan Merapi, ia bayar dengan nyawa. Sultan Hamengkubuwono X mengatakan pihak keraton berkali-kali meminta Mbah Maridjan turun gunung saat Merapi berstatus Awas.

"Dulu tahun 2006 saya suruh turun dia nggak mau, mbalelo, tapi malah dijadikan idola oleh media," kata Sultan di Kantor Gubernur Kepatihan, Yogyakarta, Jumat 29 Oktober 2010.

"Sekarang, Mbah Maridjan meninggal terkena awan panas Merapi dipersoalkan," tambah Sultan. Jelang erupsi Merapi, Selasa 26 Oktober 2010, kata Sultan, Mbah Maridjan sudah dibujuk langsung oleh Wakapolda DI Yogyakarta.

Tapi, "ini mungkin cara yang diinginkan Mbah Maridjan untuk meninggal dengan melaksanakan tugas sebagai juru kunci," tutup Sultan.

Sultan tak hadir dalam pemakaman abdi dalemnya ini. Namun, ia mengirim putrinya, GKR Pembayun dan sejumlah adiknya ke pemakaman keluarga di Srumen, Glagaharjo, Cangkringan -- masih di kaki Merapi, tempat jasad MbahMaridjan dibaringkan selamanya.

Letusan Merapi 2010 mengakhiri pengabdian Mbah Maridjan. Sang kuncen ikut tewas diterjang wedus gembel. Ia ditemukan dalam posisi bersujud.

Mbah Maridjan diangkat menjadi juru kunci Gunung Merapi sejak 1982, oleh Sultan Hamengkubuwono IX.

Sebagai kuncen, ia bertugas memimpin upacara tahunan Labuhan -- pemberian sesaji pada Merapi. (Fajar S)
lintasberita

0 komentar

Leave a Reply

Advertisment