"Pertamina juga telah mengantisipasi kemungkinan peningkatan kebutuhan premium pada puncak arus mudik H-2 yang diperkirakan meningkat 52% menjadi 96 ribu kiloliter dari kebutuhan harian 63 ribu kiloliter," Ujar Vice President Corporate communication Pertamina, Muchammad Harun, seperti yang tertuang dalam rilisnya, Rabu (1/9).
Sedangkan untuk stok pertamax dan dijaga dalam kisaran 78-105 ribu kiloliter untuk 50 hari dan pertamax plus dijaga dalam kisaran 18 ribu untuk konsumsi 55 hari. Untuk konsumsi solar, kata Harun, diperkirakan tidak terlalu besar dibanding premium, yaitu yaitu dari rata-rata 33 ribu KiloLiter per hari menjadi 35 ribu kiloliter per hari. "Memasuki bulan Ramadhan, konsumsi Solar meningkat menjadi 36 ribu kiloliter per hari atau meningkat 3% dari kondisi normal di tahun 2010," tutur Harun.
Penurunan konsumsi solar diperkirakan baru akan terjadi mendekati Lebaran (H-10) sampai dengan H+10 Lebaran, dengan kisaran menjadi 31 ribu kiloliter per hari. "Pada masa itu, stok solar transportasi dijaga di level 1,5 juta kiloliter atau setara dengan konsumsi di atas 19 hari," kata Harun.
Mengenai konsumsi gas elpiji, mulai H-10 hingga H+10, diperkirakan akan mengalami kenaikan rata-rata sebesar 10% dibandingkan konsumsi selama sebelum Ramadhan. Pada masa hari raya tersebut, konsumsi elpiji 3 kilogram diprediksi naik menjadi 10.459 MetrikTon per hari. Sementara Elpiji Non subsidi atau tabung 12 kilogram, diperkirakan meningkat menjadi 3.409 MetrikTon per hari dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Pertamina menjaga stok LPG di level 15 hari konsumsi. (Gustidha B/Tempo)
0 komentar