MATADUNIA | JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan amblasnya Jalan Arteri RE Martadinata di Jakarta Utara menjadi perhatian serius pemerintah karena berada di sekitar pelabuhan dengan arus ekspor impor terbesar di Indonesia.
"Saya belum dapat laporan, tapi akan segera kami tindak lanjuti," ujar Hatta di Kantor Menko Perekonomian, Kamis 16 September 2010.
Pemerintah, kata Hatta, terus berfokus pada pembenahan infrastruktur dalam negeri. Amblasnya Jalan RE Martadinata menjadi perhatian serius karena jalan ini berada disekitar pelabuhan Tanjung Priok.
"Nanti saya cek dulu. Tapi kalau memang amblas, itu karena situasi perubahan iklim yang ekstrim. Jadi amblas ya?," ujar Hatta seperti tak percaya dengan berita amblasnya jalan di Jakarta.
Diberitakan tadi pagi, jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, sepanjang sekitar 103 meter dari arah Ancol menuju Tanjung Priok, amblas. Akibatnya, Jalur dari Ancol ke Tanjung Priok terputus sejak pukul 02.00 dini hari tadi.
"Amblas sekitar 7 meter. Karena ketinggian dari permukaan jalan sampai ke dasar air laut itu sekitar 7 meter," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Polres Jakarta Utara Komisaris Sutatyo Purnomo Chondro di lokasi.
Menurut dia, jalan ini baru dibangun dan digunakan sejak dua bulan lalu. Polisi akan menyelidiki konstruksi bangunan jalan yang amblas itu. "Kami akan menyelidiki pembangunan jalan ini, apakah sesuai dengan besteknya," kata dia.
Hingga kini, kepolisian belum mengetahui adanya korban akibat insiden itu. "Kami masih melakukan pencarian, namun hingga kini belum ditemukan adanya korban," kata Sutatyo lagi.
Sementara, menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Polisi Irvan Prawiraputra, personil kepolisian di Jalan Raya Sunter akan ditambah.
"Masyarakat yang akan melalui jalan RE Martadinata menggunakan roda empat agar lewat tol saja," kata dia.
Irvan melanjutkan, kendaraan roda empat atau lebih yang akan melintasi jalur itu dialihkan ke Jalan Pengadilan, Jalan Danau Sunter Podomoro, dan Jalan Enggano. Sedangkan dari arah Tanjung Priok dialihkan ke Jalan Gorontalo.
Saat ini permukaan jalan yang amblas sudah tidak lagi terlihat. Yang tampak di bagian atas adalah permukaan air laut yang berdampingan dengan ruas jalan yang tersisa. (Viva)
0 komentar