MATADUNIA ONLINE | DENPASAR - Sebanyak 50 personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dibantu 20 personel Australian Special Air Service (SAS) akan melakukan penyergapan terhadap teroris yang melakukan aksi teror Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (28/9/2010).
Lima belas teroris ini berhasil menguasai Bandara dan menyandera sejumlah warga sipil, termasuk wisatawan asing.
Lima belas teroris ini berhasil menguasai Bandara dan menyandera sejumlah warga sipil, termasuk wisatawan asing.
Aksi ini mereka lakukan untuk menuntut Pemerintah Indonesia membebaskan rekan mereka yang menjadi tahanan karena kasus terorisme. Lantaran teroris tersebut sudah terlatih, Kopassus dan SAS pun tak ingin gegabah dalam menghadapi mereka. Dalam operasi yang dinamakan Dawn Komodo-10 ini, pasukan khusus yang diberangkatkan dari Jakarta tiba di Lombok dan akan melakukan perjalanan darat ke Bali melalui Pelabuhan Padang Bai, Karangasem.
"Kita ingin mengelabui dan mengacaukan perhatian mereka dengan mendarat di Lombok,” papar Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Teguh Muji Angkasa dalam jumpa pers di Kantor Gubernur Bali, Senin (27/9/2010).
Setibanya di Lapangan Niti Mandala Renon, semua perlengkapan tempur disiapkan untuk menyergap para teroris di Bandara. Sebanyak enam helikopter TNI AD, yakni jenis BOLCO 105, MI 17, BEL 205 A1, yang masing-masing berjumlah 2 buah, akan digunakan untuk para trail rider.
Sejumlah tentara akan menyelinap di dalam mobil catering yang diminta oleh teroris. Untuk mengalihkan perhatian teroris di garda depan, mobil catering akan disusul dengan mobil ambulans. Setelah teroris mulai bingung, pasukan khusus Kopassus-SAS akan melakukan penyerbuan sporadis untuk melumpuhkan para teroris. (Kompas)
0 komentar