MATADUNIA ONLINE | BALIKPAPAN - Kondisi keamanan dan ketertiban kota Tarakan Kalimantan Timur, hingga Selasa (28/9), ternyata masih memanas. Satu rumah di kawasan Perumahan Korpri Juata Permai kembali dibakar sekelompok orang tidak dikenal.
“Masih memanas, satu rumah kembali dibakar,” kata Tokoh masyarakat Tarakan, Sofyan Asnawie. Akibat kerusuhan di Tarakan, Sofyan mengatakan terdapat tiga rumah yang ludes dilalap si jago merah.
Pembakaran rumah ini diduga kuat ada kaitannya dengan tewasnya Abdullah, 56 tahun, dan terlukanya Abdul Rahman, 20 tahun, akibat aksi pengeroyokan. Personil gabungan TNI/Polri, kata Sofyan juga masih memblokir kawasan Juata dari aktifitas konsentrasi massa.
Petugas melarang media massa cetak dan elektronik mendekati kawasan rumah yang dibakar massa. “Wartawan tidak bisa masuk, apalagi masyarakat umum,” ungkapnya.
Ketatnya penjagaan petugas, menurut Sofyan memutuskan jalur antara masyarakat Juata dengan kawasan perkotaan Tarakan. Pengamanan ini, katanya untuk memisahkan dua konsentrasi massa yang saling berhadapan.
Sofyan mengatakan warga Juata saat ini lebih memilih mengungsi sebagai antisipasi adanya kerusuhan lebih besar di kawasan tersebut. Sekelompok massa masih berkumpul sambil menenteng senjata tajam asli Kalimantan. “Masyarakat masih khawatir, karena masih banyak orang yang berkeliaran bebas membawa senjata tajam,” paparnya.
Sebelumnya, Kota Tarakan, Senin (27/9) sempat dilaporkan dalam kondisi mencekam saat ada ratusan warga masyarakat membakar dua rumah di kawasan Perum Korpri Juata Permai. (Wibisono/Tempo)
0 komentar