MATADUNIA | JAKARTA - Calon Panglima Tentara Nasional Indonesia, Laksamana Agus Suhartono, menyampaikan visi dan misi di hadapan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat. Agus yang saat ini Kepala Staf Angkatan Laut itu menyatakan, visinya adalah mewujudkan TNI sebagai komponen utama negara yang tangguh.
"Dalam upaya menyikapi konstelasi posisi geografis Indonesia dan kemungkinan ancaman serta dihadapkan perang dan tugas TNI maka diperlukan adanya visi dan misi TNI agar mampu melaksanakan tugas pokok dan kebijakan di bidang pertahanan," kata Agus, Kamis 23 September 2010.
Agus menjelaskan, sebagaimana kebijakan umum Kabinet Indonesia Bersatu Kedua, dalam tatakelola pemerintahan ada tiga hal yang menjadi pedoman yakni kesinambungan dan perubahan, mengurai sumbatan, dan kebersamaan.
"Maka demikian juga di lingkungan TNI, sebagai institusi yang dituntut memiliki integritas dan soliditas, sangatlah penting bagi TNI untuk memiliki kesinambungan kepemimpinan," katanya. Dengan demikian, dia menekankan visi dan misi yang disampaikan adalah visi terwujudnya TNI sebagai komponen utama negara yang tangguh.
Sedangkan misinya, pertama menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta keselamatan bangsa. Kedua, mewujudkan pembangunan kekuatan, kemampuan, dan gelar kekuatan menuju minimum essential forces secara bertahap.
Dalam pandangannya, yang dimaksud dengan tangguh adalah, pertama, memiliki jati diri TNI yang meliputi tentara rakyat yaitu tentara yang anggotanya berasal dari warga negara Indonesia. Tentara pejuang, yaitu tentara yang berjuang menegakkan negara dan tak kenal menyerah dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya. "Tentara nasional, yaitu tentara kebangsaan Indonesia yang bertugas demi kepentingan negara."
Dan tentara profesional, kata Agus, yaitu tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis, dan dijamin kesejahteraannya serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak asasi manusia, ketentuan hukum nasional dan internasional yang telah diratifikasi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanudin menyatakan bahwa uji kelayakan calon Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono akan menyoroti enam hal yang berkaitan dengan masalah pertahanan dan evaluasi kinerja TNI.
Poin pertama dan terutama, kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, tentu mengenai reformasi TNI. Poin kedua yang tak kalah penting adalah mengenai esensi kekuatan militer misalnya alat utama sistem persenjataan (alutsista), pasukan, restrukturisasi kelembagaan, dan lain sebagainya.
Ketiga, calon Panglima TNI juga akan disoroti pandangannya mengenai netralitas dan profesionalitas TNI. Keempat, penegakan disiplin TNI. Kelima, peningkatan kesejahteraan TNI. Keenam, mengenai masalah aktual seperti misalnya soal penanganan masalah perbatasan, dan lain sebagainya. (hs)
0 komentar